Denial of Service attack atau DoS Attack berhubungan dengan jaringan komputer, lebih tepatnya jaringan keamanan komputer. DoS Attack merupakan salah satu tipe serangan yang paling umum diantara serangan jaringan lainnya.
DoS Attack merupakan tipe serangan dengan cara membanjiri target network dengan sejumlah traffic yang tidak berguna, agar network yang menjadi korban tersebut overload (tidak sanggup lagi menanggapi begitu banyaknya request) yang pada akhirnya membuat jaringan tersebut bertekuk lutut (mati). Salah satu tujuan DoS Attack ini adalah membuat layanan dari korban (target serangan) tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Contoh website yang terkena serangan ini tampilannya menjadi ‘temporarily unavailable’, jadi user tidak bisa mengakses website tersebut. DoS Attack biasa menyerang layanan-layanan vital seperti banking, e-commerce atau perusahaan kartu kredit.
DDoS (Distributed Denial of Service) Attack menjadi bentuk cara lainnya, serangan ini lebih kuat dan lebih sulit untuk dideteksi. Jika dibandingkan, serangan DoS berasal hanya dari satu tempat asal, sedangakan serangan DDoS berasal dari beberapa IP addresses yang terdistribusi melalui dua atau lebih jaringan.
Cara melindungi dari serangan DoS/DDoS:
Serangan DoS dapat dengan mudah di tangani dengan cara mem-blacklist target IP (atau beberapa IP) yang diketahui membuat terlalu banyak koneksi (request) terhadap server. Sedangkan serangan DDoS sangat rumit untuk dapat diproteksi, karena sulit untuk membedakan mana request yang asli dari user dengan request yang telah terinfeksi oleh DDoS (zombie). Mengambil tindakan dengan cara menaikkan level firewall untuk mem-blacklist beberapa IP yang dicurigai dapat mengakibatkan false positives dimana dapat mengganggu traffic dari request yang asli.
Beberapa metode yang digunakan untuk melancarkan serangan DoS:
- SYN Flood Attack
- Ping Flood Attack (Ping of Death)
- Teardrop Attack
- Peer-to-Peer Attacks